Wednesday, November 30, 2005

Outbond Management Training

Kadangkala, bagi sebagian banyak orang beradaptasi dengan lingkungan perusahaan susah. Tuntutan sistem organisasi perusahaan di masa depan lebih mengedepankan proses pendewasaan diri, tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan dalam setiap aktivitas. Sedikitnya terdapat tiga manfaat mengikuti outdoor management training atau kebanyakan orang mengenalnya dengan nama outbond, yakni pembentukan kesadaran diri, sifat keterbukaan, pemahaman menjadi seorang pemimpin, managerial skill dan kemampuan mengambil keputusan. Banyak aspek yang dapat dipilih dalam outbound training yang sesuai dengan bakat dan kemampuan untuk membangun kualitas hidup. Pelatihan outdoor management training menggunakan metode pembelajaran dari pengalaman yang nyata (experiential learning/learning by doing). Struktur yang digunakan berbentuk guided discovery learning dimana instructor membantu partisipan untuk menemukan makna setiap aktivitas melalui proses kombinasi yang menggunakan analogi metafora, refleksi personal, dan diskusi kelompok. Inti proses kegiatan itu, adalah tanggung jawab peserta untuk mengulas, mengevaluasi secara terus-menerus tentang apa yang terjadi dalam kegiatan selama pelatihan berlangsung dan menggali apa saja yang dapat mereka ambil sebagai pelajaran dan diterapkan dalam kegiatan lain. (inset foto : Outdoor Management Training PT. Netwave Multi Media, Situgunung, 29 April 2005)

Tung Desem Waringin


Buku karangan TDW ini judulnya aja udah serem. FINANCIAL REVOLUTION. Selama ini sih yang namanya revolution itu cuma politics bukan?? Di halaman depannya banyak sekali tagline, salah satu tagline yag membuat saya 'iseng' untuk nulis di sini adalah Bagaimana Membuat Uang Mengejar Anda. Busyet gak tuh? Kita seringkali gak sadar yah, sejak kecil, karena sistem pendidikan di rumah, atau di sekolah, dan bahkan di lingkungan sosial, kita selalu diperkenalkan dan diajarkan agar kita selalu memenuhi kebutuhan materi, untuk selalu memenuhi pundi-pundi uang terlebih dahulu atau memenuhi kekayaan materi terlebih dahulu. Kata TDW di halaman 19, sebenarnya adalah bahwa kita sering mempunyai keyakinan yang salah mengenai kekayaan atau keyakinan yang saling bertabrakan antara positif dan negatif. Lebih dasyat lagi, mantan petinggi di BCA ini bilang bahwa, masih dihalaman yang sama, otak manusia secara mendasar hanya mencari kenikmatan dan menghindari kesengsaraan. Saya jadi ingat pepatah jaman SD dulu, bersusah-sudah dahulu bersenang-senang kemudian. Kemana ya pepatah itu sekarang? Buku itu setebal 169 halaman, kebetulan saya punya VCD-nya, kalau mau copynya silakan email saya.